Pandawa Transport - Liburan sekolah kerap jadi momen bagi anak-anak melepaskan diri dari rutinitas belajar. Tapi bagi sebagian orang tua, masa ini justru menimbulkan kekhawatiran, bagaimana memastikan anak tetap belajar meski tidak duduk di bangku kelas.

Liburan juga bukan berarti harus mengisi hari anak dengan aktivitas belajar formal. Justru, masa ini bisa menjadi peluang emas untuk menumbuhkan minat, kepercayaan diri, dan keterampilan hidup anak lewat aktivitas yang mereka sukai.

Bermain, jika dilakukan dengan cara yang tepat, adalah cara belajar paling alami. Karena saat anak merasa senang, mereka lebih terbuka untuk belajar tanpa merasa sedang diajari.

Pertanyaan itulah yang coba dijawab lewat hadirnya Lego Playground, sebuah kegiatan interaktif bertema Main dan Jadi Hebat , yang berlangsung sejak 13 Juni hingga akhir Juli 2025 di beberapa kota di Indonesia, termasuk Jakarta.

Di tengah kebiasaan libur sekolah yang sering diisi dengan gawai dan hiburan pasif, Lego Playground diklaim menawarkan pendekatan berbeda, mengajak anak bermain, namun dengan struktur dan tantangan yang sengaja dirancang untuk mengasah keterampilan penting mereka.

Menurut survei Lego Play Well Report 2024, 98 persen orang tua di Indonesia menyadari bahwa bermain dapat memperkuat hubungan keluarga dan membuat anak lebih bahagia. Namun, hanya sebagian kecil yang benar-benar meluangkan waktu untuk bermain bersama anak secara konsisten.

Permasalahan utamanya adalah tidak adanya variasi aktivitas bermain yang mendidik dan terstruktur dengan baik. Inilah saat di mana ide-ide semacam LEGO Playground menjadi sangat diperlukan, tak hanya untuk mempromosikan produk saja, namun juga sebagai usaha mengenalkan kembali bahwa permainan bisa jadi cara pembelajaran dalam praktik pendidikan anak di rumah di Indonesia.

Studi juga mengungkapkan bahwa ketrampilan seperti percaya diri, kreativitas, ketahanan emosional, serta kemampuan berkomunikasi tidak hanya terbentuk dalam lingkungan belajar formal. Sebaliknya, aktivitas bermain yang mendukung eksplorasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah bisa merangsang perkembangan tersebut dengan lebih alamiah.

Di Gandaria City Mall, misalnya, Lego Playground mengubaharea publik menjadi tempat penjelajahan bagi anak-anak. Dari mendesain kendaraan, membangun pelontar batu berukuran mini menggunakan blok Lego, sampai melewati rintangan dengan paket kepala karya mereka sendiri, aktivitas-aktivitas tersebut mencampurkan elemen-elemen imajinatif, analitis, serta kemahiran gerakan tubuh secara bersamaan.

Segala hal dibuat seolah-olah sebagai hiburan, tetapi pada kenyataannya menggerakkan pemikiran yang rumit. Tanpa adanya tekanan atau penilaian, hanya terdapat rasa senang, meskipun pengaruhnya sangat signifikan.

"Anak-anak memerlukan area untuk melakukan kesalahan, berusaha kembali, serta merasakan keberhasilan sesuai caranya masing-masing. Tempat yang ideal bagi hal tersebut adalah melalui permainan," ungkap Cedric Roose, Manajer Umum, Pasar Indone sia dan Asia Baru, The Lego Group di Jakarta, pada hari Jumat (13/6).

Pada tahun ini, Lego pun mengenalkan seniman tekstil Mang Moel sebagai Playmaker Sosok ini menunjukkan bagaimana kreativitas pada usia muda dapat berkembang menjadi profesi dan kreasi di kemudian hari. Ia terkenal karena membuat instalasi modular menggunakan bahan utama kain dan benang, yang merupakan hasil dari penjelajahannya dalam bermain dan merakit sejak masih anak-anak.

Cerita tentang Mang Moel, bersama ketiganya tersebut Play Champions yang lain, bertujuan untuk mengingatkan bahwa permainan dapat membentuk karakter, tidak hanya sekadar menghabiskan waktu.

#PandawaTransport #SewaTravel